TEAM CAR

TEAM CAR

Jumat, 10 April 2015

NABUNG ?

piggy-bank-on-money-md1
“Menabung? Penghasilan saya kan kecil, jadi tak ada lagi yang tersisa untuk saya tabung!”
“Menabung? Utang saya saja belum habis dicicil, bagaimana saya bisa menabung?”
Mungkin saja salah satu dari kedua alasan ini juga adalah alasan-alasan yang Anda kemukakan ketika Anda ditawari menabung. Seperti kata pepatah “Di mana ada kemauan, di situ ada jalan”, maka menabung pun bisa Anda lakukan, asalkan Anda punya kemauan. Bagaimana caranya? Simak yang berikut.
Untuk Apa?
Anda tidak akan pernah mulai menabung jika Anda tidak tahu untuk apa Anda melakukan hal tersebut. Jadi, langkah pertama yang terpenting untuk Anda lakukan adalah memiliki alasan untuk menabung. Ada banyak “alasan penting” bagi kita semua untuk mulai menabung.
Berlibur
Kerja memang penting, tetapi kita juga perlu menyisihkan waktu untuk berlibur panjang untuk keluar sejenak dari rutinitas pekerjaan. Setelah kembali dari berlibur, kita akan mampu melihat pekerjaan dengan pikiran yang lebih segar dan jernih, sehingga ide-ide brilian pun bisa mengalir kembali dengan lancar. Selain untuk pekerjaan, berlibur juga penting untuk menambah wawasan dengan bertemu orang-orang baru, dan ‘belajar’ budaya baru dari tempat-tempat yang kita kunjungi. Manfaat lain dari berlibur adalah investasi hubungan baik, baik dengan anggota keluarga maupun teman-teman yang berlibur bersama, juga dengan teman-teman baru yang kita temui selama liburan. Hubungan baik ini tentunya harus dipupuk terus agar membuahkan kebaikan di masa datang.
Pendidikan
Menabung juga perlu untuk tujuan pendidikan, baik pendidikan untuk diri sendiri, maupun untuk anak, bagi yang sudah berkeluarga. Untuk diri sendiri, kita bisa menyisihkan dana untuk meningkatkan kualitas keahlian dan keterampilan kita, baik melalui pendidikan formal (meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi), maupun pendidikan nonformal (dengan menghadiri pelatihan, seminar, pertemuan antarprofesional di bidang yang sama). Tentu saja semua ini membutuhkan dana. Ada dana yang bisa diperoleh dari perusahaan, tetapi ada juga dana yang harus kita keluarkan sendiri.
Sementara itu, dana pendidikan untuk anak-anak perlu kita rencanakan jauh hari sebelumnya. Biaya pendidikan yang semakin hari semakin mahal akan menyulitkan jika harus dipenuhi secara mendadak (karena jumlahnya yang besar). Masuk ke taman kanak-kanak saja sudah membutuhkan dana “jutaan”, apalagi untuk masuk ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Jadi, tak ada alasan lagi untuk menunda menabung. Untuk pendidikan, menabung adalah langkah penting.
Kebutuhan Darurat
Karena darurat, kejadiannya pasti tak terduga dan tak diinginkan. Kita semua pastinya tidak mengharapkan terjadinya kondisi darurat, misalnya anggota keluarga sakit, mengalami kecelakaan sehingga harus dirawat di rumah sakit, tiba-tiba terkena PHK karena perusahaan tempat bekerja harus gulung tikar atau dibeli perusahaan lain, ataupun kondisi lainnya yang mengharuskan kita mengeluarkan dana cukup besar. Jika kita sudah sedia payung sebelum hujan, kita tidak harus basah kuyup. Artinya, jika kita sudah memiliki dana untuk mengantisipasi kondisi darurat ini, kita bisa lebih fokus untuk mengatasi bencana tersebut dengan lebih tenang, sehingga bisa lebih cepat mendapatkan jalan keluar.
Strategi Mengumpulkan Dana
Lalu, dari mana sumber dana bisa kita peroleh? Ternyata banyak celah yang bisa kita manfaatkan untuk mengumpulkan dana yang dapat kita tabung.
Uang Kembalian
Uang kembalian ternyata bisa menjadi sumber yang penting untuk menabung. Sepertinya memang sepele, tetapi jumlah yang bisa dikumpulkan dari uang kembalian ternyata cukup mencengangkan.
Coba tips berikut. Pastikan Anda menyediakan dompet kecil untuk uang kembalian (jangan disatukan dengan dompet utama kita). Begitu kita mendapatkan uang kembalian dari pembelian makan siang, dari belanja di supermarket, atau dari transaksi apa pun yang kita lakukan, masukkan kembalian tersebut ke dompet ataupun amplop uang kembalian yang telah Anda sediakan.
Hitunglah uang kembalian yang berhasil Anda kumpulkan tersebut. Uang Anda ternyata bisa mencapai Rp 100.000 atau bisa lebih. Nah, uang ini bisa segera Anda masukan ke rekening khusus untuk menabung. Anda bisa menghitung dan menabung secara mingguan ataupun bulanan. Jangan terlalu lama membiarkan uang kembalian yang sudah terkumpul tersebut berada di tas Anda, karena godaan untuk memakainya juga cukup besar. Jadi, begitu sudah mencapai 100.000, segera saja masukan ke Bank.
Kurangi Kunjungan Mendadak ke Supermarket
Salah satu sumber kebocoran keuangan kita adalah kunjungan mendadak ke supermarket. Biasanya, kunjungan tak terencana ini bisa menyedot dana tak terduga yang cukup besar jumlahnya (paling sedikit Rp 100.000, bahkan sering kali lebih besar). Jadi, rencanakan kunjungan ke supermarket dengan baik: sekali sebulan atau dua kali sebulan saja, dan sebelum pergi ke supermarket, tuliskan apa yang Anda butuhkan. Jika perlu, titipkan saja kepada teman atau sahabat untuk membelikan keperluan Anda di Supermarket, agar Anda tidak terjebak membeli hal-hal yang sebenarnya tidak Anda perlukan.
Kurangi Liburan Akhir Pekan ke Mal
Sumber kebocoran lain dari keuangan kita adalah liburan akhir pekan ke mal. Nah, untuk yang satu ini, kita sering kali harus mengeluarkan paling sedikit Rp 100.000 untuk sendiri, dan hitung saja berapa yang harus kita keluarkan jika kita harus mengongkosi beberapa kepala dalam sekali kunjungan ke mal.
Akhir pekan tidak harus dihabiskan di mal. Coba cari ide kreatif yang murah meriah untuk menghabiskan akhir pekan sendiri, bersama teman, ataupun bersama keluarga. Beberapa ide berikut bisa dicoba: pesta rujak, pesta bakso, nonton film bareng di rumah, karaoke bareng di rumah, atau aktivitas bareng lainnya yang bisa dilakukan di rumah.
Uang “Kaget”
Yang dimaksudkan di sini adalah uang yang kita dapatkan di luar penghasilan rutin, misalnya uang lembur, uang “bonus” tahunan, uang “insentif” karena prestasi tertentu, uang hasil mengajar privat, atau uang hasil kerja tambahan lainnya. Nah, uang-uang kaget ini bisa kita tabung. Besarnya pasti cukup lumayan untuk menambah jumlah tabungan kita. Kita bisa menabung seluruhnya, atau sebagian.
Penghematan
Sumber dana lain yang bisa kita gunakan untuk menabung adalah uang yang kita perloleh dari hasil penghematan. Misalnya, jika kita sudah menganggarkan Rp 1 juta untuk listrik, dan ternyata di akhir bulan, listrik yang harus dibayar hanya Rp 800.000, kita bisa tabung Rp 200.000 hasil penghematan tersebut.
Selain listrik, penghematan juga bisa diperoleh dari telepon, baik rumah ataupun telepon genggam; dan uang bensin. Jika selama ini kita selalu makan siang di luar kantor, mungkin kita juga dapat menghemat dengan cara mengalokasikan dua hari untuk memakan makanan dari rumah.
Yang baru saja kita bahas hanyalah beberapa ide saja bagaimana kita bisa menabung, pastinya dengan sedikit kreativitas, kita bisa menemukan banyak celah lainnya untuk menabung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar